This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

13 May 2009

Implementasi Queue dengan SRC-NAT

Pada penggunaan queue (bandwidth limiter), penentuan CHAIN pada
MENGLE sangat menentukan jalan nya sebuah rule. Jika kita memasang
SRC-NAT dan WEB-PROXY pada mesin yang sama, sering kali agak sulit
untuk membuat rule QUEUE yang sempurna.


Percobaan yang dilakukan menggunakan sebuah PC dengan
MikroTik RouterOS versi 2.9.27. Pada mesin tersebut, digunakan 2 buah
interface, satu untuk gateway yang dinamai PUBLIC dan satu lagi untuk
jaringan lokal yang dinamai LAN.


[jamal@OnlineNET] > in pr

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running

# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R publik ether 0 0 1500
1 R lokal ether 0 0 1500

Dan berikut ini adalah IP Address yang digunakan. Subnet 192.168.0.0/24 adalah subnet gateway untuk mesin ini.

[jamal@OnlineNET] > ip ad pr

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.217/24 192.168.0.0 192.168.0.255 public
1 172.21.1.1/24 172.21.1.0 172.21.1.255 lokal



Fungsi MASQUERADE diaktifkan

[jamal@OnlineNET] ip firewall nat> pr

Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=public
src-address=172.21.1.0/24 action=masquerade

Berikut ini adalah langkah terpenting dalam proses ini,
yaitu pembuatan MANGLE. Kita akan membutuhkan 2 buah PACKET-MARK. Satu
untuk paket data upstream, yang pada contoh ini kita sebut test-up. Dan satu lagi untuk paket data downstream, yang pada contoh ini kita sebut test-down.

Untuk paket data upstream, proses pembuatan manglenya cukup
sederhana. Kita bisa langsung melakukannya dengan 1 buah rule, cukup
dengan menggunakan parameter
SRC-ADDRESS dan IN-INTERFACE. Di sini kita menggunakan chain prerouting. Paket data untuk upstream ini kita namai test-up.

Namun, untuk paket data downstream, kita membutuhkan
beberapa buah rule. Karena kita menggunakan translasi IP/masquerade,
kita membutuhkan Connection Mark. Pada contoh ini, kita namai test-conn.

Kemudian, kita harus membuat juga 2 buah rule. Rule yang
pertama, untuk paket data downstream non HTTP yang langsung dari
internet (tidak melewati proxy). Kita menggunakan chain forward, karena data mengalir melalui router.

Paket data untuk downstream pada kedua rule ini kita namai test-down.
Jangan lupa, parameter passthrough hanya diaktifkan untuk connection mark saja.

[jamal@OnlineNET] > ip firewall mangle print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 ;;; UP TRAFFIC
chain=prerouting in-interface=lokal
src-address=172.21.1.0/24 action=mark-packet
new-packet-mark=test-up passthrough=no

1 ;;; CONN-MARK
chain=forward src-address=172.21.1.0/24
action=mark-connection
new-connection-mark=test-conn passthrough=yes

2 ;;; DOWN-DIRECT CONNECTION
chain=forward in-interface=public
connection-mark=test-conn action=mark-packet
new-packet-mark=test-down passthrough=no


Untuk tahap terakhir, tinggal mengkonfigurasi queue. Di sini
kita menggunakan queue tree. Satu buah rule untuk data dowstream, dan
satu lagi untuk upstream. Yang penting di sini, adalah pemilihan
parent. Untuk downstream, kita menggunakan parent lan, sesuai dengan interface yang mengarah kejaringan lokal, dan untuk upstream, kita menggunakan parent global-in.


[admin@instaler] > queue tree pr
Flags: X - disabled, I - invalid
0 name="downstream" parent=lokal packet-mark=test-down
limit-at=32000 queue=default priority=8
max-limit=32000 burst-limit=0
burst-threshold=0 burst-time=0s

1 name="upstream" parent=global-in
packet-mark=test-up limit-at=32000
queue=default priority=8
max-limit=32000 burst-limit=0
burst-threshold=0 burst-time=0s


Variasi lainnya, untuk bandwidth management, dimungkinkan
juga kita menggunakan tipe queue PCQ, yang bisa secara otomatis membagi
trafik per client.


PROMOSI ONLINE
!

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Promo

Anda Punya Proyek Website, ingin mencari server hosting yang bagus, stabil dan harga terjangkau silakan klik gambar ini