9 July 2007

Kerkoff dan Makam Putra Sultan Iskandar Muda

Kisah tentang eksekusi mati yang dilakukan Sultan Iskandar Muda terhadap putranya Meurah Pupok memang sudah jamal diketahui, tetapi dimanakah Meurah Pupok dikebumikan? Sejumlah keterangan menyatakan, kemungkinan besar makam Meurah Pupok terselip di tengah kuburan Belanda di Banda Aceh.

Entahlah tentang kebenaran Meurah Pupok dikuburkan di sana, tetapi komplek pekuburan Belanda itu memang ada. Lokasinya berada di Jalan Teuku Umar, Banda Aceh. Komplek pekuburan Belanda itu bernama Kerkoff Peucut. Kerkoff, bahasa Belanda yang berarti kuburan, menjadi bukti gigihnya perjuangan rakyat Aceh dalam pertempuran melawan Belanda sejak 1873 hingga 1942. Pemugaran pada Juli 1970 terhadap komplek makam membuat justru tempat menarik untuk dikunjungi sebagai objek wisata sejarah.

Di bagian kiri pintu gerbang tertulis kalimat ”in memoriam Generaal - Majoor JHR Kohler, Gesneuveld, 14 April 1873”. Mayor Jenderal Kohler adalah pimpinan pasukan Belanda di Aceh. Dia tewas tertembak di bagian dahinya di depan Mesjid Raya Baiturrahman saat menyerang mesjid yang merupakan basis pertahanan rakyat Aceh."O God, Ik ben getroffen" (Ya Tuhan, aku kena). Ucapan terakhir itu keluar dari mulut Kohler ketika peluru menjemput nafas terakhirnya. Di lokasi tewasnya Kohler, juga dibangun sebuah prasasti.

Sementara nama-nama serdadu yang meninggal pada saat melakukan pertempuran melawan rakyat Aceh, terukir dengan rapi pada relief dinding gerbang, baik dinding luar maupun dinding dalam. Setiap relief memuat 30 nama serdadu, daerah pertempuran dan tahun mereka mengembuskan napas terakhir. Kejadiannya berkisar antara tahun 1873 - 1910.

Di antara nama-nama prajurit yang tercantum, ada beberapa berasal dari Jawa, Manado, dan Ambon, yang tergabung dalam tentara Marsose. Total ada 2.200 orang dimakamkan di sini. Serdadu Jawa yang berada di bawah pimpinan Belanda biasanya disertai dengan identitas IF (inlander fuselier) di belakang namanya. Tentara Belanda diikuti kode EF ataupun F. Art dan serdadu dari Ambon ditandai dengan AMB dan serdadu dari Manado ditandai dengan MND.

Sedangkan, beberapa wilayah pertempuran itu antara lain: Sigli, Moekim, Tjot Basetoel, Lambari en Teunom, Kandang, Toeanko, Lambesoi, Koewala, Tjot Rang - Pajaoe, Lepong Ara, Oleh Karang - Dango, Samalanga dan sebagainya. Tempat itu untuk mengubur jasad-jasad serdadu Belanda yang tewas seketika pada pertempuran di Aceh maupun orang Belanda lainnya.

Bagi serdadu yang meninggal seketika di medan pertempuran akan disertai dengan keterangan gesneuveld. Sedangkan yang meninggal karena sakit akan disertai keterangan overleden.

Pada mulanya, mereka yang tewas di daerah-daerah pertempuran seperti Sigli, Samalanga, Meulaboh, Bakongan, Idi, Paya Bakong langsung dimakamkan di daerah itu pula. Namun, karena banyaknya graven atau kompleks kuburan yang berceceran di Aceh, maka dilakukan upaya untuk mengumpulkan jasad pada satu tempat. Misalnya di dinding gapura disebutkan serdadu Belanda yang tewas di Idi.

Walaupun di dinding dicantumkan nama serdadu Marsose yang berasal dari orang Jawa atau Ambon seperti nama Paijo, namun mereka tidak dikuburkan di Kerkoff, melainkan di Taman Makam Pahlawan sekitar 500 meter dari Kerkoff.

0 comments:

Post a Comment

komentar anda sangat berguna untuk saya Your comment is very useful to me

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Promo

Anda Punya Proyek Website, ingin mencari server hosting yang bagus, stabil dan harga terjangkau silakan klik gambar ini