17 August 2007

Peringati 2 Tahun MoU Helsinki


Ratusan Massa Gelar Pawai Damai di Pidie

Ratusan massa yang menamakan diri Seurapat Amnesment ( Seuramoe Meusapat Aneuk Muda Neulop Seument) lakukan aksi pawai damai, rabu (15/08) di Kabupaten Pidie dalam memperingati 2 (dua) tahun perjanjian damai Gerakan Acheh Merdeka (GAM) dengan Republik Indonesia di helsinki 15 agustus 2005 lalu.

Para massa menggunakan mobil pic- up dan menggunakan ratusan kereta roda dua , aksi pawai damai keliling tersebut dimulai dari jam 08: 30 hingga sore hari, dan para massa mengambil rute pawai dari Neulop Teupin Raya, mutiara hingga ke kota sigli dan hampir keseluruh kecamatan yang ada di kabupaten pidie. Hampir mencapai 90 km perjalanan.

Massa yang lakukan pawai dengan membawa spanduk, dan penyebaran selebaran serta pembagian bunga damai kepada masyarakan yang berlalu lintas sepanjang jalan Kecamatan di Kabupaten pidie.

Mahfuddin dari Organisasi Seurapat Amnesment ( Seuramoe Meusapat Aneuk Muda Neulop Seument) yang juga Koordinator pawai damai mengatakan kepada Harian Aceh, rabu (15/08) di Sigli. Pawai keliling yang dilakukan mereka merupakan aksi dalam mendukung perdamaian di nanggroe aceh yang ditanda tangani pihak Gerakan Acheh Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia di helsinki 15 agustus 2005 lalu dan juga sebagai momentum sejarah penanda tanganan Memorandum of Understanding GAM dan NKRI.

“ ini kita lakukan sebagai bentuk dukungan terhadap perdamaian dan moment dalam mengenang sejarah perdamaian Aceh lewat perjanjian helsinki yang melahirkan MoU GAM dengan RI”. Kata mahfud

Tambah mahfud, di samping untuk mensosialisasi perdamaian juga mengajak masyarakat untuk mencintai perdamaian yang sudah tercipta di Nanggroe Aceh serta mengajak para masyarakat menjadikan sosial kontrol terhadap jalannya perdamaian di Aceh meskipun belum tuntasnya persoalan perdamaian seperti reintegrasi, pengadilan HAM, amnesti tahanan pololitik dan nara pidana politik sebagai butir-butir MoU.

Begitu juga dengan undang- undang pemerintahan Aceh (UU-PA) yang masih dianggap lemah dapat merugikan rakyat Aceh dan belum terealisasi dengan baik, melihat kondisi tersebut semua rakyat aceh terutama gubernur dan wakil gubernur dan DPRA harus terus berjuang secara diplomatis untuk mendapatkan hak rakyat seperti yang tertuang dalam perjajian helsinki.

“ ini kita lakukan sebagai sosialisasi perdamaia dan mengajak masyarakat untuk mencintai perdamaian serta masyarakat hendanya jadi sosial kontrol dalam perkembangan perdamaian walau hingga kini masih ada tugas perdamaian yang belum tuntas seperti reintegrasi, peradilan HAM dan Amnesti kepada Tapol napol sebagai amanat MoU dan UU-PA yang belum terealisasi dan itu tugas kita semua guberbur maupun DPR Aceh ” katanya kepada Harian Aceh.

Dari pantauan Harian Aceh di lapangan, aksi yang dilakukan oleh ratusan massa keliling tersebut berlangsung secara damai tanpa ada anarkis dari para massa, dan teriakan yel- yel hidup perdamaian dari mulut para massa.

0 comments:

Post a Comment

komentar anda sangat berguna untuk saya Your comment is very useful to me

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Promo

Anda Punya Proyek Website, ingin mencari server hosting yang bagus, stabil dan harga terjangkau silakan klik gambar ini