30 October 2008

ASKEB NIFAS di RUMAH

1.DEFINISI
Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia atau keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia dalam masa nifas, terjadi sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38° C atau lebih selama 2 hari dalam10 hari pertama pascapersalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama. Suhu diukur 4 hari sehari secara oral (dari mulut).
Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit naik antara 37,2-37,8° C oleh karma resorpsi benda-benda dalam rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam resorpsi. Hal ini adalah normal.
Masuknya kuman-kuman dapat terjadi dalam kehamilan, waktu persalinan dan nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab apapun.

2.ETIOLOGI
Organisme yang menyerang bekas implantasi plasenta atau laserasi akibat persalinan adalah penghuni normal serviks dan jalan lahir, mungkin juga dari luar. Biasanya lebih dari satu species. Kuman anaerob adalah kokus gram positif (peptostreptokok), Peptokok, Bakteriodes, dan Clostridium). Kuman aerob adalah bermacam Gram positif dan E. Coli. Mikoplasma dalam laporan terakhir mungkin memegang peran penting sebagai etiologi infeksi nifas.
Bermacam-macam jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan, seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh), dan endogen (dari jalan lahir sendiri). Penyebab yang terbanyak dan lebih dari 50% adalah streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak pathogen sebagai penghuni normal jalan lahir. Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi antara lain adalah:

a.Streptococcus haemoliticus aerobic
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan penolong,dan sebagainya.
b.Staphylococcus aureus
Masuk secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit.
c.Escherichia coli
Sering berasal dari kandung kemih dan rectum, menyebabkan infeksi terbatas.
d.Clostridium welchii
Kuman anaerobic yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit.

3.FAKTOR PREDISPOSISI
Partus lama, partus terlantar, dan ketuban pecah lama.
Tindakan obstetri operatif baik pervaginam maupun perabdominal
Tertinggalnya sisa-sisa uri, selaput ketuban, dan bekuan darah dalam rongga rahim.
Keadaan-keadaan yang menurunkan daya tahan seperti perdarahan, kelelahan, malnutrisi, pre-eklamsi, eklamsi, dan penyakit ibu lainnya (penyakit jantung), tuberculosis paru, pneumonia, dan lain-lain).

4.MANIFESTASI KLINIS
Infeksi nifas dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu (1) infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium; (2) penyebaran dari tempat-tempat tersebut melalui vena-vena, jalan limfe, dan permukaan endometrium.
Infeksi perineum, vulva, vagina, dan serviks. Gejalanya berupa rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi, kadang-kadang perih bila kencing. Bila getah radang bisa keluar, biasanya keadaan tidak berat, suhu sekitar 38° C, dan nadi dibawah 100 per menit. Bila luka terinfeksi tertutup jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam bias naik sampai 39-40° C, kadang-kadang disertai menggigil.
Endometritis, kadang-kadang lokia tertahan dalam uterus oleh darah, sisa plasenta, dan selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan lokiometra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu. Uterus agak membesar, nyeri pada perabaan, dan lembek.

0 comments:

Post a Comment

komentar anda sangat berguna untuk saya Your comment is very useful to me

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Promo

Anda Punya Proyek Website, ingin mencari server hosting yang bagus, stabil dan harga terjangkau silakan klik gambar ini