9 January 2009

Apa yang akan saya pikirkan hari ini?

Hmmm .... aneh rasanya pertanyaan itu. Apa yang akan saya pikirkan hari ini?

Mungkin kita pernah bertanya tentang hal yang sama, mungkin juga tidak. Sekilas pertanyaan di atas seperti 'daily plan', tapi mengapa 'berpikir' yang ditanya? Bukan pelaksanaan (action)-nya?

Apa yang kita pikirkan dan rasakan mempengaruhi ucapan dan perilaku sehari-hari. Perilaku tidak pernah terjadi spontan begitu saja, demikian juga ucapan. Keduanya adalah hasil proses interaksi antara pikiran dan perasaan, se-spontan apapun munculnya. Otak ibarat 'big boss' yang mengatur semuanya, mulai dari panca indera menerima informasi hingga proses berpikir yang hanya sepersekian ribu detik kecepatannya dan langsung terlihat dari perilaku atau ucapan yang muncul kemudian.

Bila demikian, bukankah kita perlu berhati-hati dengan apa yang kita pikirkan?

Coba saja sekarang anda pikirkan satu kejadian yang tidak menyenangkan ... misal bagaimana anda dimarahi atasan ... bagaimana anda tidak berdaya untuk protes padahal anda tahu atasan anda salah ... ah, tentu tidak menyenangkan, bukan? Bahkan perasaan ikut merasakan protes? Ya, ingatlah bahwa itu hanya dalam bayangan saja - bukan kenyataan.


Mari sekarang kita pikirkan saja hal yang menyenangkan. Pikirkan makanan kesukaan anda, misalnya. ingat betapa sedapnya anda makan itu ... hmm .... apa yang terjadi? Ikut menelan ludah? Atau bahkan merasa lapar?

Tanpa sadar, kita sudah memprogram diri sendiri dengan apa yang kita pikirkan atau kita bayangkan dalam pikiran kita. Sekilas tampak sederhana dan tidak berpengaruh apapun. Sayangnya, otak kita tidak bisa membedakan mana yang nyata mana yang ilusi. Apapun yang kita pikirkan/bayangkan langsung diberi respon. Dua contoh di atas buktinya. Bila demikian, siapa yang mengendalikan? Otak mengendalikan kita? Atau kita yang mengendalikan otak?

Saya pernah diminta untuk memodel beberapa top-sales, tujuannya adalah untuk mempelajari 'resep' kesuksesan mereka dalam menjual. Resep ini kemudian dijadikan pola pelatihan untuk membina team penjual yang lebih solid, kaderisasi. Dari beberapa orang yang saya wawancarai, saya menemukan satu hal yang sama dari mereka, perencanaan melalui pikiran yang positif. Pikiran positif ini otomatis memicu perasaan gembira dan bahagia, otomatis pula mengembangkan semangat untuk terus mencapai tujuan mereka.

Lucunya, tujuan mereka tidak hanya tercatat pada kertas-kertas bertuliskan action plan. Mereka lebih sering merencanakan aktivitas harian dengan membayangkan, imajinasi. Walaupun hanya sekilas, proses membayangkan (atau visualisasi) ini telah memicu semangat untuk segera merealisasikannya. Secara tidak sadar, otak telah merekam itu sebagai hal yang telah terjadi (ingat otak tidak bisa membedakan mana yang nyata mana yang hanya sekedar visualisasi). Akibatnya respon positif yang diperoleh dari hasil visualisasi tadi ikut terekam. Bila kemudian orang itu bertemu secara nyata dengan keadaan yang sekilas divisualisasikan tadi, otomatis respon positif yang terekam tadi akan muncul, padahal belum terjadi apapun. Respon positif inilah yang kemudian mengembangkan semangat antusias untuk berhasil.

Nah, kembali pada pertanyaan semula, 'Apa yang akan anda pikirkan hari ini?'.

Mulailah dengan sederhana, 'hari ini saya ketemu A'meeting dengan tim dari perusahaan B'makan siang dengan C'MOU dengan D'. Iringi setiap perencanaan dengan visualisasi, kalau perlu sedikit detail sesuai dengan yang anda harapkan. Anda boleh bilang bahwa itu masih prediksi, belum pasti. Namun paling tidak, dengan mengatur pikiran diri sendiri, otak anda telah mendahului pelaksanaannya. Anda telah membentuk masa depan diri anda sendiri.
Bersama kami impian anda tercapai klik disini untuk join


PROMOSI ONLINE
!

0 comments:

Post a Comment

komentar anda sangat berguna untuk saya Your comment is very useful to me

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Promo

Anda Punya Proyek Website, ingin mencari server hosting yang bagus, stabil dan harga terjangkau silakan klik gambar ini