Komite Peralihan Aceh (KPA) mempertanyakan penembakan yang dilakukan polisi terhadap anggotanya, M Yusuf alias Roket. Saat ditangkap, Roket tidak melawan dan dibawa dalam keadaan baik. Namun, tiba-tiba, kedua kakinya terluka terkena tembakan.
Roket diduga sebagai pelaku penjarahan barang milik NGO Oxfam. Dia diringkus polisi di rumahnya di Desa Pulau Kitou, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, Rabu kemarin pukul 03.00 WIB.
"Paling aneh lagi kedua kakinya ditembak di tempat yang sama," kata Juru Bicara KPA, Ibrahim Syamsuddin.
Sebagai orang yang pernah menggunakan senjata, pihaknya yakin Roket ditembak tidak dalam posisi lari. Saat penggrebekan rumah seorang teman Roket, yaitu Aji, tidak ada letusan senjata.
"Jadi tidak benar Roket Roket mencoba melarikan diri saat menunjuk rumah temannya. Pernyataan polisi seperti dilansir media adalah lagu lama," tegas dia.
Dia menduga, Roket sengaja ditembak dalam keadaan terborgol. Bahkan ada kemungkinan ia ditembak dalam perjalanan ke kantor polisi. Tidak hanya itu, polisi juga menyiksa Roket hingga wajahnya babak belur.
"Sekali lagi, kami tidak akan membela anggota kami untuk pelanggaran hukum. Tapi dalam kasus ini ada kejanggalan karena semua alat bukti tidak ditemukan di rumah tersangka, tapi di rumah Aji," tandasnya.
26 September 2007
Penembakan Roket oleh Polisi Dipertanyakan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda sangat berguna untuk saya Your comment is very useful to me