8 September 2007

MUSLIM SWEDIA DEMO KARIKATUR NABI MUHAMMAD

Musim panas baru saja berakhir, kini awal September, mulai memasuki musim gugur dimana daun mulai berguguran dan cuaca mulai dingin perlahan-lahan. Namun, suhu politik makin memanas di Swedia karena kasus pemuatan karikatur yg kembali terulang di Eropa. Jika sebelumnya di Denmark, akhir september 2005 memuat karikatur satir nabi Muhammad SAW sebagai pembawa bom di surban, kini di Swedia gambar Nabi dikarikatur sebagai anjing di bundaran lalu lintas. Awalnya banyak muslim tidak mengetahui secara jelas seperti apa karikatur itu karena dipublikasinya pada hari minggu (19/8), bukan pada hari kerja.

Informasi pertama diketahui oleh Islamiska Kultur Center, Örebro, kota tempat surat kabar itu berkantor pusat. Setelah berdiskusi dengan jama’ah, seusai shalat Jum’at (24/8) dilakukanlah demonstrasi damai pertama sekira 100 orang di depan kantor Hr Nerikes Allehanda. Demonstran menuntut permintaan maaf koran yang bersangkutan. Pihak redaksi kemudian mengundang para perwakilan demonstran untuk berdialog didalam gedung dan berjanji untuk mempertimbangkan aspirasi para jama’ah. Ketika itu, selama sepekan Hr Nerikes Allehanda yang mempunyai oplah tetap setiap harinya sebanyak 200.000 malah memberitakan tentang debat pro-kontra pemuatan karikatur di surat kabar. Debat seperti ini adalah wajar karena mayoritas warga Swedia menggangap hal yang demikian itu bagian dari kebebasan pers. Pada media lain, berdasarkan polling pendapat di TV, mayoritas menjawab bahwa karikatur tersebut sebagai ”kritik ya, provokasi tidak”


Setelah seminggu menunggu jawaban tentang tuntutan permintaan maaf atas pemuatan karikatur, ternyata pihak redaksi tidak memuat permintaan maafnya sehingga timbullah reaksi dari beberapa komunitas muslim di lain kota. Selepas shalat Jum’at (31/8), sekitar 300 jamaah termasuk anak-anak dan perempuan yang diantaranya beberapa demonstran mewakili organisasi muslim dari kota Malmö, Landskrona, Helsingborg, Jönköping, Falkenberg dan Hällefors, melakukan demonstrasi penentangan pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW. Arakan dimulai didepan kantor Islamiska Kultur Center, Örebro, menuju Hr Nerikes Allehanda yang berjarak sekitar 250 Meter. Sebelum arakan dimulai, koordiantor demonstran yang sekaligus ketua Islamiska Kultur Center, Örebro, Jamal Lamhamdi, menghimbau berkali-kali didalam mesjid agar sepanjang jalan umum yang dilintasi jamaah tidak melakukan kegiatan anarkis.

Karena pada hari tersebut turun hujan gerimis bersamaan dengan dinginnya cuaca sekitar 15-20C, untuk menambah semangat jamaah sepanjang barisan diselingi dengan yel-yel teriakan ”Laaillahaillallah Muhammadarrasulullah”. Di depan kantor Hr Nerikes Allehanda orasi demonstran dalam bahasa Arab dan Swedia, intinya menuntut agar Hr Nerikes Allehanda memuat permintaan maaf di harian mereka karena pemuatan karikatur telah menghina muslim di seluruh dunia, menzalimi muslim minoritas di Swedia dengan berlindung disebalik tembok ”kebebabasan mengeluarkan pendapat”


Jamaah shalat Jum’at umumnya adalah warga pendatang muslim dari Arab, Somalia, Iran, serta anak-anak mereka yang lahir di Swedia. Komunitas muslim di kota ini minoritas tetapi perkembangan syiarnya melejit cepat seiring banyaknya imigran muslim yang datang setiap tahunnya.



Saya shalat Jum’at di Örebro karena kebetulan saat itu sedang melakukan urusan kontrak pindah rumah dengan kantor Kommun (Kota Madya) Örebro, dan rumah sewa baru yang saya tempati saat ini berada 3 Km dibelakang kantor Hr Nerikes Allehanda. Kota Örebro sendiri adalah kota ke 6 terbesar di Swedia dengan berjarak sekitar 200 KM arah barat Stockholm. Cuaca alamnya pada pagi hari sering sejuk mengingatkan saya masa lalu pada kota Takengon di waktu subuh. Ketika demo berlangsung, sebenarnya saya sedang berkemas-kemas melakukan pengepakan barang-barang untuk pindah rumah ke kota Örebro, mendengar adanya demonstrasi selepas shalat Jum’at, saya bergegas mengambil kamera dan menunda mengangkut barang pada sore harinya. Dalam demonstrasi pada 31 Agustus lalu itu, secara bersamaan tidak sengaja terlihat koresponden wartawan dari luar Swedia seperti TV Denmark, Hr Helsingin Sanomat (Findlandia), Reuters wilayah Nordic, juga koresponden fotographer untuk media Turki dan Jerman.

Setelah berdemonstrasi akhirnya ketua demonstran Jamal Lamhamdi beserta wakilnya kembali untuk kedua kalinya diterima pihak redaktur untuk berdialog. Setelah berdialog didalam gedung para wakil demonstran membagikan brosur-brosur dalam bahasa Swedia kepada para redaksi dan wartawan yang menunggu di luar gedung tentang pemahaman pengetahuan Islam.

Seniman Lars Vilks sendiri, si pelukis karikatur Nabi itu, seperti dalam pengakuannya di TV 4 bahwa ia menerima banyak sekali email, SMS hingga telepon rumahnya dipasang alat perekam penerima pesan. Di Swedia adalah sangat mudah mencari alamat seseorang melalui internet bahkan di temui lokasi peta rumah dengan hanya menulis nama seseorang pada website http://hitta.se

Pada 3 Agustus, Lars Ströman penulis artikel ”Rätten att förlöjliga en religion” (The right to ridicule a religion) bersama Ulf Johansson, Pemimpin redaksi Hr Nerikes Allehanda membuka kontak chating online langsung dengan pengunjung web http://www.na.se untuk bertanya seputar kontroversi pemuatan karikatur Nabi. Hal yang sama juga dilakukan oleh pengasuh rubrik tanya jawab dari web http://www.islamonline.net dimana para pembaca bertanya mengenai topik yang sama. Kabar terakhir yang saya terima ketika shalat ’Ashar di Islamiska Kultur Center, Örebro, bahwa ada murid-murid dari sekolah Gymnasiet (setingkat SMU) yang ingin berjumpa dengan Jamal Lamhamdi untuk berdiskusi menanyakan perihal Islam karena di sekolah mereka tidak ada pelajaran pengetahuan tentang Islam.


Akhirnya, perdana menteri Swedia Fredrik Reinfeldt, ikut memberi tanggapan atas polemik karikatur ini karena sebelumnya dikritik bahwa dia berdiam saja atas kontroversi kartun yang mulai menyebar ke negara-negara Muslim. Pada intinya perdana menteri menitik beratkan pada kebebasan pers dimana negara tidak bisa campur tangan dalamnya ”Saya fikir penting untuk mengatakan dua hal, yang pertama yakni kita sangat concern bahwa Swedia adalah sebuah negara dimana (penduduknya) menganut agama Kristen dan Islam, mereka yang percaya pada tuhan dan tidak percaya pada tuhan dapat hidup berdampingan. Yang kedua, di waktu yang sama kita berpendirian pada kebebasan mengungkapkan pendapat sebagai undang-undang dasar sehingga pada dasarnya kita tidak bisa mengambil keputusan berkenaan pollitik tentang apa yang surat kabar publikasikan”

Swedia memang dari sejak dulu memegang teguh panutan undang-undang kebebasan dalam segala pranata kehidupan. Bagi kita orang Asia yang berbeda budaya kadang harus pandai-pandai menyesuaikan diri terutama dengan ”kebebasan” budayanya yang terkadang dalam pandangan kaca mata kita sering ”kebebasan yang kebablasan”. Apa boleh buat, pepatah Melayu katakan ”Lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalangnya” (Asnawi Ali)


::Kronologis Demonstrasi::

Minggu, 19 Agustus: Hr Nerikes Allehanda mempublikasikan tulisan dengan judul ”Rätten att förlöjliga en religion” (The right to ridicule a religion) dengan gambar ilustrasi karikatur yang Nabi Muhammad SAW sebagai "Rondellhund"/"Roundabout dog" (Anjing bundaran lalu lintas)

Jum’at, 24 Agustus: Selepas shalat Jum’at beserta jama’ah sekitar 100-an berdemo didepan kantor Hr Nerikes Allehanda menuntut permintaan maaf atas publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW kepada pemimpin redaksi.


Senin, 27 Agustus: Konsulat/perwakilan Swedia di Iran menerima kawat protes resmi atas publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW.

Kamis, 30 Agustus: Departemen luar negeri Pakistan mengeluarkan kawat protes resmi terhadap kantor urusan luar negeri Sweden Chargé d’affaire di Islamabad. Hari yang sama sekretariat OIC (Organisasi 57 Negara2 mayoritas berpenduduk Islam) mengeluarkan press release melalui webnya dengan mengkritik tajam berkenaan publikasi karikatur sebagai ”sebuah perbuatan keji yang menghina dengan bermaksud memprovokasi”
http://www.oic-oci.org/press/english/2007/08/caricatur.htm

Jum’at, 31 Agustus: Karena tidak memdapat respon seperti yang diharapkan, selepas shalat Jum’at, sekitar 300 jamaah kemudian melakukan demonstrasi yang lebih besar dengan diikuti oleh perwakilan organisasi islam dari kota lain di Swedia. Di hari yang sama pula, jama’ah shalat Jum’at di kota Lahore, Pakistan membakar patung Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt beserta benderanya sebagai tanda protes terhadap publikasi karikatur nabi Muhammad SAW.(Hr Nerikes Allehanda)




0 comments:

Post a Comment

komentar anda sangat berguna untuk saya Your comment is very useful to me

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Promo

Anda Punya Proyek Website, ingin mencari server hosting yang bagus, stabil dan harga terjangkau silakan klik gambar ini