Musim panas baru saja berakhir, kini awal September, mulai memasuki musim gugur dimana daun mulai berguguran dan cuaca mulai dingin perlahan-lahan. Namun, suhu politik makin memanas di Swedia karena kasus pemuatan karikatur yg kembali terulang di Eropa. Jika sebelumnya di Denmark, akhir september 2005 memuat karikatur satir nabi Muhammad SAW sebagai pembawa bom di surban, kini di Swedia gambar Nabi dikarikatur sebagai anjing di bundaran lalu lintas. Awalnya banyak muslim tidak mengetahui secara jelas seperti apa karikatur itu karena dipublikasinya pada hari minggu (19/8), bukan pada hari kerja.
Informasi pertama diketahui oleh
Setelah seminggu menunggu jawaban tentang tuntutan permintaan maaf atas pemuatan karikatur, ternyata pihak redaksi tidak memuat permintaan maafnya sehingga timbullah reaksi dari beberapa komunitas muslim di lain
Karena pada hari tersebut turun hujan gerimis bersamaan dengan dinginnya cuaca sekitar 15-20C, untuk menambah semangat jamaah sepanjang barisan diselingi dengan yel-yel teriakan ”Laaillahaillallah Muhammadarrasulullah”. Di depan kantor Hr Nerikes Allehanda orasi demonstran dalam bahasa Arab dan Swedia, intinya menuntut agar Hr Nerikes Allehanda memuat permintaan maaf di harian mereka karena pemuatan karikatur telah menghina muslim di seluruh dunia, menzalimi muslim minoritas di Swedia dengan berlindung disebalik tembok ”kebebabasan mengeluarkan pendapat”
Jamaah shalat Jum’at umumnya adalah warga pendatang muslim dari Arab, Somalia, Iran, serta anak-anak mereka yang lahir di Swedia. Komunitas muslim di
Saya shalat Jum’at di Örebro karena kebetulan saat itu sedang melakukan urusan kontrak pindah rumah dengan kantor Kommun (Kota Madya) Örebro, dan rumah sewa baru yang saya tempati saat ini berada 3 Km dibelakang kantor Hr Nerikes Allehanda. Kota Örebro sendiri adalah
Setelah berdemonstrasi akhirnya ketua demonstran Jamal Lamhamdi beserta wakilnya kembali untuk kedua kalinya diterima pihak redaktur untuk berdialog. Setelah berdialog didalam gedung para wakil demonstran membagikan brosur-brosur dalam bahasa Swedia kepada para redaksi dan wartawan yang menunggu di luar gedung tentang pemahaman pengetahuan Islam.
Seniman Lars Vilks sendiri, si pelukis karikatur Nabi itu, seperti dalam pengakuannya di TV 4 bahwa ia menerima banyak sekali email, SMS hingga telepon rumahnya dipasang alat perekam penerima pesan. Di Swedia adalah sangat mudah mencari alamat seseorang melalui internet bahkan di temui lokasi peta rumah dengan hanya menulis nama seseorang pada website http://hitta.se
Pada 3 Agustus, Lars Ströman penulis artikel ”Rätten att förlöjliga en religion” (The right to ridicule a religion) bersama Ulf Johansson, Pemimpin redaksi Hr Nerikes Allehanda membuka kontak chating online langsung dengan pengunjung web http://www.na.se untuk bertanya seputar kontroversi pemuatan karikatur Nabi. Hal yang sama juga dilakukan oleh pengasuh rubrik tanya jawab dari web http://www.islamonline.net dimana para pembaca bertanya mengenai topik yang sama. Kabar terakhir yang saya terima ketika shalat ’Ashar di Islamiska Kultur Center, Örebro, bahwa ada murid-murid dari sekolah Gymnasiet (setingkat SMU) yang ingin berjumpa dengan Jamal Lamhamdi untuk berdiskusi menanyakan perihal Islam karena di sekolah mereka tidak ada pelajaran pengetahuan tentang Islam.
Akhirnya, perdana menteri Swedia Fredrik Reinfeldt, ikut memberi tanggapan atas polemik karikatur ini karena sebelumnya dikritik bahwa dia berdiam saja atas kontroversi kartun yang mulai menyebar ke negara-negara Muslim. Pada intinya perdana menteri menitik beratkan pada kebebasan pers dimana negara tidak bisa campur tangan dalamnya ”Saya fikir penting untuk mengatakan dua hal, yang pertama yakni kita sangat concern bahwa Swedia adalah sebuah negara dimana (penduduknya) menganut agama Kristen dan Islam, mereka yang percaya pada tuhan dan tidak percaya pada tuhan dapat hidup berdampingan. Yang kedua, di waktu yang sama kita berpendirian pada kebebasan mengungkapkan pendapat sebagai undang-undang dasar sehingga pada dasarnya kita tidak bisa mengambil keputusan berkenaan pollitik tentang apa yang
Swedia memang dari sejak dulu memegang teguh panutan undang-undang kebebasan dalam segala pranata kehidupan. Bagi kita orang Asia yang berbeda budaya kadang harus pandai-pandai menyesuaikan diri terutama dengan ”kebebasan” budayanya yang terkadang dalam pandangan kaca mata kita sering ”kebebasan yang kebablasan”. Apa boleh buat, pepatah Melayu katakan ”Lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalangnya” (Asnawi Ali)
Minggu, 19 Agustus: Hr Nerikes Allehanda mempublikasikan tulisan dengan judul ”Rätten att förlöjliga en religion” (The right to ridicule a religion) dengan gambar ilustrasi karikatur yang Nabi Muhammad SAW sebagai "Rondellhund"/"Roundabout dog" (Anjing bundaran lalu lintas)
Jum’at, 24 Agustus: Selepas shalat Jum’at beserta jama’ah sekitar 100-an berdemo didepan kantor Hr Nerikes Allehanda menuntut permintaan maaf atas publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW kepada pemimpin redaksi.
Senin, 27 Agustus: Konsulat/perwakilan Swedia di Iran menerima kawat protes resmi atas publikasi karikatur Nabi Muhammad SAW.
Kamis, 30 Agustus: Departemen luar negeri
http://www.oic-oci.org/press
Jum’at, 31 Agustus: Karena tidak memdapat respon seperti yang diharapkan, selepas shalat Jum’at, sekitar 300 jamaah kemudian melakukan demonstrasi yang lebih besar dengan diikuti oleh perwakilan organisasi islam dari
0 comments:
Post a Comment
komentar anda sangat berguna untuk saya Your comment is very useful to me